
Samarinda I inidetik.com Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil mengembangkan inovasi siswa berupa prototipe mobil listrik hasil karya mandiri tanpa bantuan industri luar.
Kepala SMKN 10 Samarinda, Maryono, mengatakan bahwa ranah pendidikan vokasi tidak hanya berfokus pada edukasi, tetapi juga harus memberikan pelayanan publik dan melahirkan inovasi nyata.
“Ranah di pendidikan itu bukan hanya sekadar edukasi saja, tapi juga pelayanan publik, dan yang penting itu adalah inovasi,” ujar Maryono di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan, pengembangan mobil listrik ini dimulai sekitar Oktober 2023, tidak lama setelah dirinya menjabat sebagai kepala sekolah. Dengan latar belakang sebagai guru otomotif, Maryono bertekad mendorong siswa menghasilkan karya konkret dan tidak berhenti pada konsep Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM) semata.
Proyek mobil listrik ini merupakan hasil kolaborasi lintas jurusan, yakni Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Bodi Otomotif (TBO), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ).
“Prototipe yang ada saat ini murni hasil internal sekolah tanpa dukungan dari mitra industri,” tegasnya.
Meski demikian, Maryono mengakui tantangan utama masih terdapat pada sistem baterai, yang saat ini menggunakan aki kering berkapasitas 50 ampere. Ke depan, pihaknya menargetkan penggunaan baterai litium berstandar industri dengan kapasitas 300 hingga 400 ampere agar jarak tempuh kendaraan bisa lebih jauh.
“Peningkatan kapasitas baterai bertujuan memperjauh jarak tempuh sebelum beralih ke pengembangan kecepatan motor listrik,” jelasnya.
Maryono menambahkan, pengembangan inovasi tersebut membutuhkan biaya besar, sementara anggaran BOS sekolah sangat terbatas dan tetap harus memprioritaskan fungsi edukasi siswa.
Selain itu, sekolah juga menghadapi keterbatasan sarana, karena satu area bengkel masih digunakan untuk tiga fungsi sekaligus: pembelajaran siswa, teaching factory (layanan servis publik), dan ruang inovasi.
Ia berharap ke depan ada kolaborasi dengan pihak industri melalui program CSR untuk mendukung pengembangan produk otomotif sekolah, termasuk peluang untuk mematenkan hasil karya siswa.(*)


