
Jakarta I inidetik.com PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat subsektor pertanian menjadi kontributor utama dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir September 2025, dengan nilai mencapai Rp58,37 triliun atau 44,83 persen dari total penyaluran KUR perseroan.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, pencapaian tersebut mencerminkan komitmen BRI dalam memperkuat pembiayaan produktif, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor-sektor strategis.
“Capaian ini menjadi bukti nyata peran BRI dalam mendorong pembiayaan produktif secara konsisten. Ke depan, BRI akan terus berkomitmen menjadi mitra utama bagi UMKM Indonesia untuk tumbuh berkelanjutan,” ujar Hery dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/10).
Selain pertanian, sektor produksi lain seperti perikanan, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa produktif lainnya juga mencatat porsi signifikan, yakni 64,31 persen dari total penyaluran KUR.
Secara keseluruhan, hingga akhir September 2025 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp130,2 triliun kepada 2,84 juta debitur, atau setara 74,40 persen dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp175 triliun.
Hery menegaskan, pembiayaan KUR memiliki dampak nyata terhadap penguatan sektor riil dan penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah. Menurutnya, KUR bukan sekadar fasilitas pinjaman, melainkan pendorong pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kami percaya bahwa KUR bukan sekadar instrumen pembiayaan, tetapi katalis yang mampu menggerakkan ekonomi rakyat,” tegasnya.
Melalui program KUR, BRI terus berupaya mendorong UMKM untuk naik kelas agar kontribusinya terhadap perekonomian nasional semakin besar.


