Ribuan Warga Argentina Turun ke Jalan, Tolak Veto Presiden Milei

Buenos Aires I inidetik.com Ribuan warga Argentina turun ke jalan pada Jumat (12/9/2025) untuk memprotes serangkaian veto Presiden Javier Milei terhadap undang-undang yang dianggap penting bagi sektor sosial. Aksi berlangsung di sekitar gedung Kongres dan Plaza de Mayo, Buenos Aires, serta di sejumlah kota besar lainnya.

Massa terdiri dari pensiunan, mahasiswa, dokter, guru, serikat pekerja, hingga organisasi sosial. Mereka menolak keras keputusan Milei yang menolak pemberlakuan undang-undang kenaikan pensiun, bantuan penyandang disabilitas, serta pembiayaan universitas dan rumah sakit anak.
“Kami tidak bisa menerima bahwa kesehatan dan pendidikan publik dikorbankan hanya demi alasan defisit,” teriak seorang demonstran, seperti dikutip El País.
Veto Atas Nama Penghematan
Milei membela keputusannya dengan menyatakan bahwa undang-undang yang disahkan Kongres tidak memiliki sumber pendanaan yang jelas dan hanya akan memperburuk defisit fiskal. “Kami tidak bisa mengulangi kesalahan masa lalu yang menjadikan Argentina bangkrut,” ujar Milei.
Namun, argumen tersebut tak menyurutkan gelombang penolakan. Serikat pekerja kesehatan dan pendidikan bahkan menggelar mogok nasional, memperingatkan bahwa pemangkasan dana publik akan memukul kelompok paling rentan di tengah inflasi yang masih tinggi.
Pertarungan Politik
Beberapa kali Kongres mencoba membatalkan veto Presiden, namun sebagian besar upaya itu gagal. Meski demikian, dalam satu kasus, parlemen berhasil mengembalikan Undang-Undang Darurat Disabilitas yang sebelumnya ditolak Milei.
Ketegangan politik pun kian memanas, dengan oposisi menuduh pemerintah anti-rakyat dan menutup mata terhadap penderitaan masyarakat. Sementara kubu Milei menegaskan langkah penghematan adalah satu-satunya cara menyelamatkan ekonomi negara.
Gelombang Ketidakpuasan
Protes ini menambah daftar panjang demonstrasi terhadap kebijakan ekonomi radikal Milei sejak ia menjabat Desember 2023 lalu. Dari pemotongan subsidi, privatisasi, hingga penolakan kenaikan upah, semua telah memicu perlawanan dari berbagai kalangan.
“Argentina sedang berada di persimpangan. Apakah kita akan terus membiarkan rakyat menanggung beban krisis, atau mencari jalan keluar yang lebih adil?” ujar seorang profesor universitas yang ikut turun ke jalan.
Hingga malam, aksi protes dilaporkan berlangsung damai meski penjagaan aparat kepolisian diperketat di sekitar gedung Kongres.(*Red)