
Simalungun I inidetik.com Pengamat politik Rocky Gerung menjadi pembicara utama dalam dialog kebangsaan yang digelar organisasi Semangat Baru Indonesia (SBI) di Hotel Khas Parapat, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Minggu (19/10/2025).
Dalam paparannya, pria kelahiran Manado tahun 1959 itu menyoroti berbagai persoalan bangsa. Ia mengkritisi sejumlah program pemerintah yang menurutnya belum menyentuh kebutuhan masyarakat luas.
“Sudahkah kita cerdas? Kalau sudah, kenapa kita masih ditipu soal kereta cepat? Sudahkah kita cerdas menanggulangi kemiskinan? Lalu, kenapa angka stunting kita masih 24 persen? Artinya, dari empat bayi yang lahir, satu pasti mengalami stunting dan gagal berpikir. Padahal standar internasional hanya 14 persen,” tegas Rocky.
Rocky mengapresiasi lahirnya organisasi SBI yang digagas oleh mantan Bupati Simalungun dua periode (2010–2021) Jopinus Ramli Saragih. Menurutnya, SBI menjadi wadah penting untuk menegur mereka yang kehilangan semangat membangun bangsa.
“Organisasi non-partai perlu dibangun, tapi harus punya arah politis. Dengan begitu, bisa merubah alur politik tanpa harus masuk ke partai. Sekarang partai politik dianggap mainan kuno elit lama. Yang sedang tren adalah suara netizen, bahkan di Nepal suara parlemen bisa dibatalkan,” ujarnya.
Di akhir penyampaiannya, Rocky berpesan agar anggota SBI tidak takut memberikan kritik. “Kritik harus tetap disuarakan agar kebijakan yang merugikan masyarakat bisa dilawan. Jangan biarkan aset bangsa dikuasai elit,” katanya.
Acara peluncuran SBI ini turut dihadiri Dewan Pembina SBI JR Saragih, Ketua Umum SBI Fuji Rahmat Harahap, Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih, Wakil Ketua DPRD Simalungun Jefra Manurung, Anggota DPRD Sumut Rony Reynaldo Situmorang, perwakilan Korem 122 Pantai Timur, serta para pengurus SBI.
Dalam sambutannya, Bupati Anton Achmad Saragih menegaskan bahwa SBI harus hadir sebagai pengawal Pancasila, motor inovasi generasi bangsa, dan pemberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Semangat Baru Indonesia harus memiliki kontribusi untuk memajukan bangsa ini, khususnya Kabupaten Simalungun. Junjung ideologi Pancasila dan beri dampak positif bagi rakyat,” katanya.
Sementara itu, Dewan Pembina SBI JR Saragih menceritakan perjalanan panjang organisasi ini. Semula bernama Semangat Baru Simalungun sejak 2010, kemudian berkembang menjadi gerakan nasional.
“Tujuan awalnya memberi spirit bagi generasi muda Simalungun. Selama 10 tahun jadi Bupati, suka duka saya hadapi, bahkan badai besar. Tapi saya yakin, Tuhan selalu menunjukkan kebesaran-Nya. Karena itu, SBI harus terus berkibar untuk Indonesia,” ujarnya.
Ia menutup sambutannya dengan penegasan bahwa SBI bukanlah partai politik, melainkan wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan potensi dan membangun bangsa.
“Diskusi ini membuka pola pikir agar kita mampu membangun Indonesia. SBI harus menjadi organisasi yang menguatkan semangat dan memberikan solusi bagi rakyat,” pungkasnya.(*)


