Sopir Ambulans Meninggal Usai Antar Jenazah ke Kampung Halaman

Ciamis, Inidetik.com — Duka mendalam menyelimuti warga Dusun Hujung Tiwu 2, Desa Hujung Tiwu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Seorang sopir ambulans bernama Wahyu (48), asal Bandung, meninggal dunia sesaat setelah mengantarkan jenazah Lilih (45), warga setempat, pada Jumat (24/10/2025) sore.

Peristiwa ini menjadi viral di media sosial setelah beredar video yang memperlihatkan detik-detik ambulans tiba di rumah duka. Dalam rekaman, Wahyu sempat memundurkan ambulans untuk mempermudah proses penurunan jenazah. Namun, ketika warga menurunkan jenazah dari kendaraan, Wahyu tiba-tiba terjatuh dari kursi kemudi dan tidak sadarkan diri.

“Saat warga mengeluarkan jenazah, tiba-tiba Mang Wahyu terjatuh,” ujar Kepala Dusun Hujung Tiwu 2, Rudi Soleh Komarudin, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (25/10/2025).

Warga yang berada di lokasi sempat mencoba menolong, namun nyawa Wahyu tidak tertolong.

Diketahui sebelumnya, almarhumah Lilih menjalani perawatan sekitar sepekan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Setelah dinyatakan meninggal, jenazahnya dibawa pulang ke Panjalu menggunakan ambulans milik Himpunan Masyarakat Hujung Tiwu (Himmah), yang dikemudikan oleh Wahyu.

Menurut Rudi, saat itu Wahyu sedang bersiaga di garasi ambulans di Bandung. “Sopir ambulans banyak, tapi saat itu mungkin hanya Mang Wahyu yang ada di garasi, jadi dia yang mengantar,” katanya.

Sepanjang perjalanan menuju Panjalu, Wahyu tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit. Bahkan ia sempat berbincang santai dengan keluarga Lilih ketika waktu salat Ashar tiba.

“Kata anaknya Ibu Lilih, Mang Wahyu sempat bilang nanti saja salatnya di lembur (kampung halaman), masih keburu sampai,” tutur Rudi.

Namun, menurut keterangan keluarga, Wahyu memiliki riwayat penyakit lambung (maag) dan sering merasa sesak napas saat kambuh. Dugaan sementara, penyakit tersebut menjadi penyebab meninggalnya sopir ambulans yang dikenal ramah dan berdedikasi itu.

Wahyu kini telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung. Kepergian mendadaknya menyisakan duka mendalam, terutama bagi rekan-rekan sesama pengemudi ambulans dan warga Hujung Tiwu yang mengenalnya sebagai sosok sukarelawan yang tulus membantu sesama.